Kira-kira dua hari yang lalu di kantor, editor mulai rewel dengan meminta saya menyetor berita lebih banyak. Sejenak, saya dongkol juga, karena dilapangan (PSSI) sepi berita dan isu. Tetapi, apa boleh buat, toh sudah tugas kantor. Pulang dari kantor, saya pun iseng membuka web PSSI untuk mencari isu.
Berawal dari tab sepakbola wanita yang kosong melompong di web itu, saya pun berinisiatif untuk mengangkat isu perkembangan sepakbola wanita di Indonesia. Sebagai pembanding, saya pun membuka website asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) dan Singapura (FAS) untuk mencari perkembangan sepakbola wanita disana.
Dari sekedar ingin tahu soal sepakbola wanita, tiba-tiba pikiran saya beralih ke perbandingan desain dan konten tiga web asosiasi tersebut.
Perpaduan warna kuning, putih dan rumput lapangan pada bagian background membuat web Football Association of Malaysia (FAM) terkesan sederhana. Namun, jangan soal tata letak dan konten yang ditata rapih. FAM sepertinya ingin orang yang melihat 'pintu rumahnya' terkesan.
Deretan logo official partner Liga Malaysia, dan Tim Nasional pada bagian bawah web sudah cukup berbicara, betapa mereka menata sepakbola dengan sungguh-sungguh. Hanya, saya tidak menemukan konten soal sepakbola wanita yang saya cari. Hanya ada nama pengurusnya saja.
Beralih ke web Football Associaton of Singapore (FAS), kombinasi warna merah marun dan putih pada bagian background akan menjumpai siapa saja yang berkunjung. Tetapi, warna itu akan berubah menjadi biru jika kita mengklik tab tertentu pada web itu. Serupa dengan FAM, FAS juga mengesankan mereka sungguh-sungguh membangun sepakbola.
Hal tersebut bisa dilihat dari slogan Shaping the future of Singapore football yang terpampang jika kita klik tab National Team. Belum lagi logo sponsor yang juga terpampang pada bagian bawah web. Saya pun juga menjumpai FAS memiliki tiga kompetisi untuk sepakbola wanita di Singapura. Ah ketemu juga akhirnya.
Yah, setelah 'pergi ke rumah orang', kita pun harus pulang juga meski rumah kita reot.
Jujur, kondisi web PSSI sungguh memprihatinkan. Warna biru yang gelap dan desain yang terkesan statis, seolah-olah mencermikan prestasi sepakbola nasional yang jalan ditempat. Hanya ada sejumlah berita yang tercatat masih bisa dibliang terkini. Sayangnya lebih banyak konten di web tersebut sudah lama.
Keenam anggota komite eksekutif yang telah dipecat yakni (Farid Rahman, Mawardi Nurdin, Tuti Dau, Bob Hippy, Sihar Sitorus, dan Widodo Santoso) masih terpampang sebagai pengurus. Foto konferensi pers Luis Manuel Blanco sebagai pelatih Tim Nasional Senior, masih terpampang sebagai headline. Padahal, sosok pelatih asal Argentina itu sudah tidak jelas rimbanya usai dipecat. Belum lagi, tampilan peringkat 170 Indonesia di FIFA yang terpampang di sisi kanan web. Menyedihkan.
Tampaknya, sebelum menata sesuatu yang besar, kita harus menata yang kecil-kecil dulu. Sebab kalau yang kecil saja gagap menatanya, apalagi yang besar.
Website
FAM: www.fam.org.my
FAS: www.fas.org.sg
PSSI: www.pssi.or.id