Tuesday, December 27, 2011

Nyanyian Kasmaran

Sejak engkau bertemu lelaki bermata lembut
Ada yang tersentak dari dalam dadamu
Kau menyendiri duduk dalam gelap
Bersenandung nyanyian kasmaran
Dan tersenyum entah untuk siapa

Nampaknya engkau tengah mabuk kepayang

Kau pahat langit dengan angan-angan
Kau ukir malam dengan bayang-bayang

Jangan hanya diam kau simpan dalam duduk termenung

Malam yang kau sapa lewat tanpa jawab

Bersikaplah jujur dan tebuka

Tumpahkanlah perasaan yang sarat dengan cinta
Yang panas bergelora

Barangkali takdir tengah bicara

Ia diperuntukkan buatmu
Dan pandangan matanya memang buatmu

Mengapa harus sembunyi dari kenyataan

Cinta kasih sejati kadang datang tak terduga

Bergegaslah bangun dari mimpi

Atau engkau akan kehilangan
Keindahan yang tengah engkau genggam

Anggap saja takdir tengah bicara

Ia datang dari langit buatmu
Dan pandangan matanya khusus buatmu 
Lirik lagu: Ebiet G Ade.

Friday, December 23, 2011

Selop Putih

Untuk si Selop Putih
yang kehadirannya selalu ku tunggu

Selop Putih di ruangan itu selalu mengundangku untuk masuk
Berbicara, tertawa, atau bercerita dengannya selalu menyenangkan
Selop Putih, menjelang akhir kenapa kau menjauh?
Kau tahu Selop Putih, aku tahu sebabnya, mungkin.
Tapi aku tak ingin menduga-duga
Biarkan saja ini hingga akhir
Masing-masing kita punya prasangka
Bukan begitu, Selop Putih?
Maaf, Selop Putih
Hanya surat, atau puisi, atau syair (entahlah apa namanya) ini yang bisa kubuat
Mudah-mudahan kau bisa membacanya
Menangkap isinya, haha
Dari


Sepatu Bertali

Monday, December 19, 2011

Kebenaran

Manusia hanya bisa menduga
yang sejatinya cuma milik Tuhan

Sejati cuma ada di langit

Tunjukkanlah aku ke dalam jalan yang Lurus
jalan yang benar

si Sekar

PenaPuisi

perempuan, prasangka, dan dinding biru

kemarin di sudut itu kulihat seorang wanita
satu sisi wajahnya muram seakan mengutuk keadaan
satu sisi ia tersenyum menyimpan tanya

kemudian ia tinggalkan sejenak dinding biru tempat ia biasa bercerita
perlahan ia berkata

"kita terlalu banyak menduga,
dari dinding biru dimana kita biasa bercerita"

namun kulihat ia akan kembali, sebentar lagi
kembali kepada dinding biru itu
karena sang dinding begitu mengikat
karena sang dinding menyimpan tanya

-110811-