Entah sudah berapa lama kau bertahan dengan nasibmu pak tua
mungkin lebih lama dari umurku yang belum kepala tiga ini
Entah sudah berapa puluh kali juga petugas Pilkada datang ke gubuk kecilmu
menanyakan
"ada berapa kepala yang pantas menjadi pemilih?"
Kau jawab
" Tak ada, cuma satu, si tua renta ini"
Anak dan Istrimu entah dimana
Entah sudah berapa puluh kali juga
Para calon kepala daerah itu
datang kepadamu dengan janji-janji
menanyakan berapa penghasilanmu sehari-hari
lalu kemudian menanyakan harapan-harapan
kepada kota yang telah kau tinggali
lebih dari separuh masa hidupmu
sabar pak tua
kita tahu Tuhan tak mengubah nasib hambaNya kecuali
hamba itu sendiri yang mengubahnya
maka sudah sepantasnya lah kita
tidak berharap
pada mereka manusia
yang datang dengan janji
No comments:
Post a Comment