Saturday, February 4, 2012

Sedikit berbagi ilmu tentang “Aku dalam sebuah karya Sastra”


Assalamualaikum Wr.Wb

Berawal dari seringnya temen-temen menyangka kalau saya galau (loh emang siapa yang nyangka lo galau pi)terus karena terus buat puisi cinta, saya jadi kepingin nulis artikel ini mudah-mudahan ini bukan dianggap sebuah pembeleaan dari saya yang katanya sering galau, hehehe

Jadi gini temen-temen, dalam sebuah cerita atau karya sastra apapun kata “Aku” yang ada dalam karya tersebut bukan berarti Aku dalam artian si pengarang karya tersebut, tapi juga bisa Aku dalam lakon cerita atau puisi. Kira-kira begitu yang  di bilang Mevrouw Christina (dosen saya di FIB UI) sewaktu kuliah pengkajian teks sastra (kalau saya tidak salah). Singkatnya kita sebagai penikmat sastra tidak boleh langsung berasumsi bahwa “aku” dalam sebuah cerita berarti si pengarang. Memang bisa seperti itu, tapi dalam kasus saya (loh kok jadi pembelaan, hahaha) aku dalam tulisan-tulisan saya, tidak berarti saya sendiri pelakunya, tapi bisa saja aku itu sebagai lambang perasaan yang saya rasakan dari lingkungan dan orang-orang sekitar saya. Misalnya dalam beberapa tulisan, saya terinspirasi oleh teman-teman saya ataupun yang lain. Dalam kutipan ini misalnya

“Dalam hati kita tahu kita terikat”
“Biarlah hanya aku dan kamu yang menjalani”

Dalam salah satu puisi saya (halaah promosi) hahaha, aku disana itu melambangkan perasaan teman saya yang saya coba tuangkan kedalam syair. Mudah-mudahan tulisan ini bukan menjadi semacam pledoi bagi diri saya hehehe. Terkadang galau itu emang asyik, karena bisa jadi galau itu pintu untuk kita introspeksi, untuk kita lebih dekat sama yang Maha Menyembuhkan Hati. Cheers

Wassalamualaikum Wr. Wb

#moga kita dalam lindunganNya selalu.
#mohon dikoreksi jika ada yang salah. :)

Friday, February 3, 2012

Ketika Jibril, Israfil, dan Setan duduk bersama


Suatu Hari, jauh di langit atas Bumi, Tempat para malaikat Allah tinggal. Jibril dan Israfil sedang terlibat obrolan santai sambil duduk dan meminum susu segar yang diambil dari surganya Allah. Maklum, setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Jibril tidak lagi bertugas menyampaikan wahyu. Sedangkan Israfil belum bertugas meniup sangsakalanya sebagai pertanda akhir dunia.

Jibril: Hai temanku Israfil

Israfil:    Ada apa wahai temanku Jibril? Kata Israfil sambil membersihkan sangsakalanya.

Jibril:      Aku pusing dengan hamba Allah yang satu ini.

Israfil:    Manusia maksudmu?

Jibril:      Ya. Jawab Jibril singkat.

Israfil:    Mengapa kawan? Tanya Israfil.

Jibril:      Bagaimana tidak teman, tugasku menyampaikan wahyu sudah selesai, eeeh sekarang ada manusia mengaku nabi setelah mendapat wahyu dari ku. Padahal kenal denganku pun tidak.

Israfil:     Begitulah manusia kawan. Sudah diberi akal pikiran oleh Allah tapi malah menggunakannya dengan salah. Ilmu Allah mereka gunakan untuk berperang, menciptakan senjata padahal mereka menyerukan perdamaian , korupsi, dll. Soal itu, kemarin aku mendapat surat dari Bumi. Dalam suratnya Bumi ingin aku menyampaikan pesannya kepada Allah agar memerintahkan aku Israfil, meniup sangsakala tanda akhir dunia. Bumi berkata bahwa ia sudah tidak kuat melihat ulah manusia mengeksplorasi perutnya secara brutal.

Jibril:      Sudah kau balas surat itu?

Israfil:    Sudah, kukatakan pada Bumi “Bersabarlah karena Allah Maha Mengetahui”.

Jibril:      Benar, Allah Maha Mengetahui dan kita selalu percaya kepadaNya. Sahut Jibril sambil mengangguk setuju.

Israfil:    Mengenai manusia, sebenarnya aku juga sedikit pusing dengan manusia.

Jibril:      Ada apa kawan? Tanya Jibril penasaran.

Israfil:    Begini, sudah jelas bukan, bahwa tidak ada satupun mahluk Bumi yang tahu kapan aku kan meniup sangsakala atau dengan kata lain hari kiamat. Tapi manusia begitu sombong, mereka pikir dengan teknologi yang mereka punya dapat menandingi perkataan Allah. Ada segolongan manusia yang mencoba berusaha mengatakan bahwa kiamat tanggal sekian bulan sekian. Sungguh keterlaluan mereka.

Tiba-Tiba Setan datang menyela obrolan Jibril dan Israfil. Seperti biasa, dia datang dengan sombong sambil membusungkan dada.

Setan:    Hohohoho, aku dengar apa yang kalian bicarakan wahai malaikat Allah.

Jibril:      Wahai Laknatullah, apa yang kau lakukan disini? Dasar kau, mengganggu saja.

Setan:    Wowooooow, sabar kawan. Aku baru saja selesai menggoda laki-laki dari golongan manusia untuk berbuat zina di dalam angkot. Hohohoho. Mereka itu mudah sekali ya digoda. Hahahaha!!!

Israfil:    Astagfirullah, satu lagi kemaksiatan terjadi di Bumi. Kata Israfil sambil menduga-duga bahwa besok mungkin Bumi akan mengirimkan surat yang isinya sama kepada dirinya. Yakni Segerakanlah!!!

Jibril:      Begitu mudahnya mereka tergoda, Kata Jibril lirih.

Setan:    Hahahaha benar katamu Jibril. Kata setan dengan nada angkuh. Sekali saja kubisikan kemaksiatan, mereka langsung melakukannya tanpa piker panjang. Hahaha sepertinya cahaya iman mulai padam dari hati mereka. Hohohoho

Israfil:    Dengan kata lain, tugasmu menjadi lebih mudah, begitu?? Tanya Israfil kepada Setan

Setan:    Hahaha, ya begitulah kira-kira. Pekerjaanku tak lagi mengasyikan. Menggoda manusia tak sesulit dulu. Sekarang aku terbantu oleh alat-alat yang mereka ciptakan sendiri misalnya Film porno, sistem politik yang korup dll. Hahaha sungguh memudahkanku melakukan tugas.

Jibril:     Apakah termasuk menggoda mereka untuk menjadi nabi palsu dan menduga-duga tentang hari kiamat? Apakah itu perbuatanmu juga?

Setan:   Oooooh ya tentu, hahaha manusia itu terkadang bodoh. Mereka pikir setan itu ya semacam kuntilanak, Genderuwo atau apalah itu, yang kerjanya hanya menakut-nakuti mereka. Padahal tanpa mereka sadari, aku ada dalam diri mereka sendiri, hahaha menggoda mereka, menjerumuskan mereka menjadi temanku di Neraka kelak, hahaha

Setelah sekian lama mengobrol, Setan pun memutuskan untuk pergi kembali menunaikan tugasnya. Menggoda manusia. “Harusnya manusia malu kepada setan. Setan begitu taat menjalankan tugasnya, sedangkan manusia, terkadang lalai terhadap tugas yang diberikan Allah kepadanya” bisik Israfil lirih dalam hati.

Setan:    Baiklah Jibril, Israfil, Aku pergi dulu. Nampaknya ada satu manusia lagi yang biasa kujerumuskan hari ini, hahahaha.

Ketika hendak Setan hendak pergi, Jibril bertanya lagi kepada setan

Jibril:      Wahai setan, dari golongan manakah yang sekarang paling banyak kau goda?

Setan:    Golongan anak muda kawan, hahaha mereka ku goda dengan Cinta, hahaha

Israfil:    Apa maksudmu? Tanya Israfil penasaran

Setan:    Sekarang banyak sekali anak muda mendewakan cinta wahai Israfil, hahaha. Mereka lupa bahwa cinta sejati hanya tertuju kepada Allah saja. Mereka dewakan kekasih mereka baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan ada yang sampai mengatakan “Aku tak bias hidup tanpanya” hahaha sungguh bodoh mereka itu, terpikat oleh perhiasan dunia yang sementara. Hahaha mereka pikir yang mereka rasakan adalah cinta, memang benar, tapi cinta yang telah aku racuni hahahaha. Mereka menjadi lemah karena cinta hahaha cengeng. Padahal tanpa mereka sadari ada yang membutuhkan cinta mereka, cinta yang mungkin akan mengantarkan mereka ke surga, mereka lupa bahwa disekitar mereka ada anak yatim, fakir miskin  dll. Mereka menjadi terlalu individualis, hahahaha. Kalian para malaikat Allah berdoa sajalah agar nantinya temanku di neraka tak lebih banyak dari kalian di surga.