Saturday, November 23, 2013

Pelangi Kehidupan

Rabu 20 November 2013 secara tumben-tumbenan, saat ngumpul kali ini, gue dan dua temen gue, Hadi dan Owi ngambil tempat di Masjid Universitas Indonesia (MUI) haha. Biasanya, kami bareng temen-temen yang lain itu ngumpul ya kalo gak di Kantin Sastra (Kansas) ya di ruang Dewan
Permusyawaratan Mahasiswa (DPM) FIB UI, dan Alo -tempat makan langganan kami-.

Hmmm mungkin karena atmosfer MUI kali ya, setelah ngobrol berbagai hal, Hadi tiba-tiba ngomong soal pelangi kehidupan. Istilah dan cerita ini didapat Hadi dari Almarhum Ust. Zainudin MZ. Ini cerita pendek banget soal pelangi kehidupan itu kayak yang dibilang Hadi.

Suatu ketika, ada seseorang dengan kemampuan ekonomi dan latar pendidikan yang mapan mengendarai mobil Mercedez Benz dan melihat seorang tukang becak dipinggir jalan yang sedang santai menunggu penumpang. Dalam hati, si pengendara Mercy ini bilang. "Enak ya jadi tukang becak, hidupnya santai, gak ngurusin ini-itu," ujar si pengendara.

Di lain sisi, si tukang becak dengan kemampuan ekonomi pas-pasan, pendidikan yang sepertinya tidak terlalu tinggi, melihat ke arah si pengendara mobil Mercy. Si tukang becak pun bergumam juga dalam hati. "Enak ya jadi yang naik mobil, adem. Pasti hidupnya enak," gumam si tukang becak.

Itu ceritanya (pendek ya? haha tapi emang begitu doang yang diceritain, but size doesn't matter, right?)

Nah, menurut Hadi, pelangi kehidupan dalam cerita ini adalah sudut pandang dan bagaimana kita bersyukur. Yah, pas dia bilang begitu sih, gue sama Owi ya manut-manut aja. Tumben nih orang ngomongnya bener, hahahaha.

Tetapi emang bener sih, kita pasti pernah denger istilah, rumput tetangga lebih hijau, which means kita sebagai manusia cenderung memandang apa yang dimiliki orang lain lebih berkualitas, atau lebih mengenakkan daripada apa yang kita miliki.

Padahal, itu semua belum tentu. Bisa aja lebih hijau tapi rumput sintetis, bisa aja lebih hijau tapi pake pewarna kimia berbahaya. Ya kan, who knows?

Poin yang didapet dari cerita ini menurut gue adalah bagaimana kita bersyukur dan mulai untuk tidak membandingkan diri kita dengan orang lain. Yuk!



No comments:

Post a Comment